Konsolidasi Tuntutan Perihal Sarana dan Prasarana serta keamanan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam



 
Curup, 17 oktober 2024 - Seruan aksi terjadi di depan gedung Fakultas Syariah yang dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai program studi di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes mahasiswa kepada pimpinan atas berbagai macam keluhan mahasiswa FSEI. Kegiatan aksi ini di inisiasikan oleh DEMA, HIMA dan dihadiri oleh mahasiswa fakultas syariah. 

Pada aksi ini mahasiswa membawa beberapa tuntutan yang nantinya akan di sampaikan sebagai bentuk protes mahasiswa karena keresahan yang tak berkesudahan perihal keamanan, sarana dan prasarana. Adapun hal yang di sampaikan pada aksi ini yaitu menuntut fasilitas CCTV di lingkup Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI), pengaktifan post satpam siang dan malam, serta sarana dan prasarana berupa lokal/ kelas, serta papan tulis dan infokus yang kurang memadai. 

Sebelumnya tuntutan ini telah di sampaikan kepada pimpinan fakultas akan tetapi belum ada tanggapan dari pimpinan yang di harapkan mahasiswa FSEI hingga mahasiswa FSEI melakukan aksi ini untuk mendesak pimpinan perihal keluhan tersebut. Pada akhir aksi beberapa jajaran pimpinan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam serta di hadiri oleh Wakil Rektor II dan Wakil Rektor III. Pimpinan fakultas FSEI menyampaikan bahwa tuntutan yang di ajukan oleh mahasiswa telah di sampaikan oleh pimpinan fakultas ke rektorat karena pada hakikatnya pemenuhan keamanan, sarana dan prasaranan merupakan leading sektor di rektorat. Pimpinan FSEI menghimbau kepada mahasiswa untuk bersabar karena saat ini telah di adakannya survei ke lokasi yang akan dilakukan pemenuhan sarana dan prasarana. Pimpinan FSEI berharap semoga masalah ini segera terselesaikan sehingga mahasiswa dapat melakukan aktivitas perkuliahan dengan aman dan nyaman pada semestinya.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laki-Laki Juga Butuh Ruang Aman; Maskulinitas Bukan Soal Dominasi #PojokTulisan

Siapa yang Berhak Menulis Sejarah? Menyoal Pemutakhiran Sejarah Indonesia di Tengah Kepentingan Kekuasaan #PojokTulisan