DEMA-I DAN SEMA- I DIBEKUKAN SERTA KEJELASAN TRANSPARANSI DANA KAMPUS TAHUN 2025

 


LPM Gelora Parrhesia, Curup, 07 Mei 2025 - Audiensi antara mahasiswa dan pimpinan kampus yang dilaksanakan hari ini berlangsung dalam suasana terbuka. Dalam forum tersebut, mahasiswa menyampaikan dua hal utama, yaitu permintaan kejelasan status DEMA serta transparansi dana kampus.

Menanggapi hal itu, pihak pimpinan menyampaikan penjelasan menyeluruh terkait kondisi pengelolaan anggaran. Pada pertengahan Februari lalu, kampus mengelola dana sekitar 14,5 miliar rupiah, namun sekitar 2 miliar lebih dikembalikan ke pusat. Dana yang tersedia kemudian dialokasikan untuk sejumlah kegiatan akademik dan operasional, di antaranya penelitian, KKN, dan perjalanan dinas, yang secara keseluruhan menyerap hampir separuh dari anggaran tersisa.

Penggunaan dana juga mencakup honorarium untuk dosen dalam ujian proposal, yang besarannya berada pada kisaran sepuluh hingga dua puluh ribu rupiah per-dosen. Sementara itu, anggaran untuk kebutuhan alat tulis kantor disebut tidak mencapai sepuluh persen dari total dana kegiatan tersebut. Selain itu, anggaran yang tersisa untuk perjalanan dinas hingga akhir tahun hanya sekitar seratus enam puluh juta rupiah. Dana ini juga mencakup kebutuhan lain seperti pemeliharaan fasilitas Ma’had dan penyusunan borang akreditasi.

Dalam hal pendanaan kegiatan kemahasiswaan, pimpinan menjelaskan bahwa dana inisiatif kemahasiswaan atau DIVA telah dialokasikan sebesar empat juta rupiah untuk HMPS, UKM, dan UKK, serta lima juta rupiah untuk DEMA-F.

Selain isu dana, mahasiswa juga menyoroti ketidakjelasan status kelembagaan DEMA-I dan SEMA-I. Pihak kampus menjelaskan bahwa sempat direncanakan adanya masa jabatan enam bulan untuk pengurus dari mahasiswa semester lima hingga enam. Namun, wacana ini tidak mendapat persetujuan dari organisasi mahasiswa sehingga kepengurusan SEMA-I dan DEMA-I dibekukan untuk sementara waktu.

Maka dari itu, dengan diadakannya dialog terbuka bersama pimpinan mahasiswa diharapkan untuk lebih kritis lagi terhadap kebijakan dari efisiensi dan pengurangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laki-Laki Juga Butuh Ruang Aman; Maskulinitas Bukan Soal Dominasi #PojokTulisan

Siapa yang Berhak Menulis Sejarah? Menyoal Pemutakhiran Sejarah Indonesia di Tengah Kepentingan Kekuasaan #PojokTulisan